Proses ?
By argimargie
Posted at Februari 17, 2016
Random
No comments
Februari memasuki pertengahan bulannya di kalender menuju hari-hari terakhir sebelum waktunya gajian, hehehe. Perasaan makin lama hidup di bumi makin ngga terasa waktu lalu lalang begitu cepatnya. Lagi-lagi pake perasaan, padahal saya bukannya orang yang suka dikit-dikit bawa perasaan yaa... haha.
Semakin cepet semuanya berlalu sampe hampir lupa usia juga makin bertambah tua. Oh tidak! Saya termasuk orang yang mengidap syndrom semacem takut tua "apa ada ya istilah buat hal kaya gitu?". Okay... sekarang dengan sepuluh tahun lalu itu udah berbeda, dari apa yang diangankan akan begini nantinya atau begitu nantinya waktu itu sama sekali nggak ada yang nyangka. Persis dimasa satu dasawarsa lalu saya masih optimis bisa jadi seorang pesepakbola layaknya Javier Zanetti, eh jangan Zanetti lah terlalu ngaco. Ya minimal kaya Tugiyo deh (udah minimal bener), pemain PSIS Semarang yang nyetakin gol ke gawang PSM di final Liga Indonesia tahun 2000an.
Tapi apa daya harapan itu sirna 'error 404' setelah kutahu sekarang posisiku bukan dilapangan sepakbola melainkan dilapangan suatu proyek pembangunan gedung dan semacemnya. Namanya juga cita-cita jaman bocah, sedapetnya mikir atau tanpa dipikir aja ngejadiin cita-cita yang keliatannya enak. Ternyata masa ke masa dari umur itu ke sekarang betul-betul emang gak bisa disangka. Saya bisa pergi kesana, bisa ada disini, ketemu orang A sampe Z, bermacam rupa, berbeda watak, dan sebagainya. Ada ketemu orang yang bermanfaat adapula ketemu orang yang merugikan.
Jadi teringat obrolan dengan temen soal apa itu proses. Sekitar dua bulan lalu ada seorang temen yang ngajak ngobrol tentang masing-masing pekerjaan yang kita alami didunia masing-masing. Sebut saja namanya John, orangnya tenang dan salah satu orang yang paling tenang yang saya kenal selam hidup bertahun-tahun. Sambil seruput kopi dan menghisap rokok kreteknya dia yang langsung memulai pembicaraan. Dia lebih banyak cerita soal perjalanan karirnya dari umur 20an sampe sekarang diumur 35 tahun. Kalo dilihat dari fisik orang ini sama sekali ngga keliatan kalo umurnya udah kepala tiga, tadinya saya kalo panggil dia langsung dengan namanya tapi setelah tau semuanya jadi berubah dengan panggilan 'bang' hehe. Gileee beda sepuluh tahun lebih dibanding saya sendiri, gimana gak segen coba?? . Singkat cerita doi udah berkali-kali ngerasain kerja diberbagai bidang, bisa dibilang dia orang yang serabutan (apa aja bisa dilakuin) mungkin juga karena basicnya orang perantau dari seberang.
Karena ini orang agak serius juga ceritanya, saya sampe kalah talk posession 80%-20% siang itu. Cuma bisa nyimak dan dengerin dengan agak serius pula buat ngimbangin suasana. Dan lanjutlah kisahnya ke kejadian pahit yang menurutnya jadi titik balik hidup dia. Di akhir tahun 2000an intinya dia kehilangan pekerjaannya dan hampir semua tabungan yang dia punya dari sekian tahun. Dan dari kejadian itu, seterusnya dia cuma diem dirumah dan banyak ngabisin waktunya diwarnet tiap malem selama setahun lebih. "Kerjaan gue cuma main game sambil cari informasi loker bro, begitu terus..." cerita dia.
Sampai di satu malem diwarnet, jam 2 pagi ada kawan lamanya dia dateng ke warnet lalu ngasih info kalo ada lowongan disalah satu hotel terkenal di Jakarta sebagai teknisi atau bagian perawatan gedung. Akhirnya dia coba tuh masukin lamaran kesana lewat temennya yang ngabarin dia sebelumnya. Selang seminggu ternyata dia langsung dipanggil untuk interview dengan usernya digedung itu. Dan diterimalah sebagai karyawan dengan kontrak setahun dan dapet opsi menjadi karyawan tetap jika kinerjanya bagus.
What happen now ??? Yaa sekarang dia udah jadi karyawan tetap dengan penghasilan yang dia bilang lebih dari cukup buat hidup dan nabung. Malah uniknya hanya berselang enam bulan setelah dapet kerjaan, dia juga dapet pasangan hidup yang karirnya justru lebih baik dari dia. Hal ini yang sama sekali ngga dia sangka-sangka sebelumnya, karena semua kejadian dan prosesnya terasa cepat buat dia.
"Begitu bro.... kita emang ngga akan tahu apa yang bakal kita dapetin atau temuin kedepannya. Tapi selama melewati masa-masa menuju kedepan itu pasti banyak kejadian yang ngga terduga. Nah nanti pasti lo bakal sadar kalo disitulah hal-hal yang bakal jadi pelajaran. Itu yang dibilang proses broo.." penjelasan John dengan lugas.
Adabul Insan : Pasal Keempatbelas & Kelimabelas
By argimargie
Posted at Februari 15, 2016
Book
No comments
KITAB ADABUL INSAN
Oleh: Sayid Usman bin Abdullah bin Aqil bin Yahya Al Alawi
Pasal yang Keempatbelas: Adab
Mengantar Jenazah yaitu Kurung Batang Orang Mati
Bermula sunah berjalan di
hadapan jenazah dan di sampingnya dengan diam jangan bercerita satu sama lain
melainkan masing-masing dengan kelakuan orang yang dapat kesusahan dan masing-masing
beringat bahwa ia juga nanti dapat mati supaya ia boleh bertobat dari segala
dosa dan tiada ada lagi niat hendak membuat kejahatan.
Sebagai lagi tiada sunah
membaca tahlil dengan suara keras-keras di jalanan malahan itu menjadi suatu
penontonan (tontonan, pen) pada lain bangsa melainkan jikalau ia hendak tahlil
atau mendoakan mayit maka itu dengan pelahan-lahan saja.
Pasal yang Kelima belas:
Adab Puasa Bulan Ramadhan
Bermula wajib atas kita
mengetahui lebih dahulu di sini aturan masuk keluar bulan dalam
hukum agama. Bermula itu bulan Islam ada yang hari-harinya tiga puluh dan ada
yang dua puluh sembilan maka tiada ada yang tiga puluh satu atau yang dua puluh
delapan. Adapun aturan almanak yang dipakai buat menentukan tiap-tiap sehari
bulan di dalam perkara dagang atau kawin, maka yaitu berganti satu bulan tiga
puluh hari dan satu bulan dua puluh sembilan hari.
Tetapi, di dalam perkara puasa
dan lebaran, maka agama tiada pakai itu almanak atau hisab palak buat
menentukan sehari bulan dan juga agama tiada menentukan hari-harinya suatu
bulan yang akan datang, melainkan yang agama pakai yaitulah wajib melihat bulan
jua. Maka apabila kelihatan suatu bulan di dalam suatu malam, maka malam ketiga
puluhnya jika dapat kelihatan bulan yang baru, maka ketiga inilah diketahui
bahwa bulan yang telah lalu itu harinya dua puluh sembilan saja. Adapun jikalau
malam tiga puluh itu tiada dapat kelihatan bulan yang baru itu dari sebab
kecilnya atau sebab ketutup awan mega sekalipun bulan yang baru itu pada hisabnya
sudah tinggi. Maka jika tiada kelihatan, maka wajib di malam itu dijadikan
malam ketiga puluh bagi bulan yang lalu itu. Maka ketiga itulah diketahui
bahwa bulan itu hari-harinya genap tiga puluh hari, maka besok malamnya
barulah agama pakai buat sehari bulan yang baru dan tiada perduli sekalipun
amat tinggi. Maka dari itu jikalau orang yang tiada mengerti perkara
agama, maka ia sangka salah itu bulan sudah tinggi dibuat sehari bulan.
Adapun
perkara penglihatan bulan, maka jikalau nampak di mata orang banyak, maka tiada
ada bicaranya lagi di dalam ketentuannya. Adapun jikalau tiada nampak mata
orang banyak maka tiba-tiba ada saksi yang mengaku dapat lihat bulan, maka
syaratnya yang tersebut dalam kitab-kitab agama yaitu bahwasanya saksi itu
syaratnya adil. Dan itu orang yang adil terlalu banyak syarat-syaratnya. Hal
yang ada pada zaman sekarang ini dan juga syaratnya lagi, bahwa saksi-saksi itu
dapat dipercaya oleh orang-orang padanya. Karena belum tahu mendusta dan syarat
pula bahwa bulan itu sampai pada watas yang boleh dapat dilihat oleh
orang-orang yaitulah yang dikata (makan?). Adapun jikalau tiada dapat kedua
syarat-syarat yang akhir ini, maka ketolak saksi-saksi yang mengaku lihat bulan
adanya.
Maka itulah yang tersebut di
dalam kitab-kitab agama yang ma’tamad adanya. Adapun perkara aturan saksi-saksi
punya melihat bulan maka lihat bulan, maka telah kami karang di dalam kitab
bernama Taudihul Adillah adanya.
Silenzio Stampa Nerazzurri
By argimargie
Posted at Februari 15, 2016
Sports
No comments
Lagi-lagi klub kesayangan harus kalah dari salah satu tim di lima besar klasemen sementara seri A. Kecewa pisan lah rasanya apalagi bermacam bully-bullyan dateng dari temen-temen yang notabene tifosi Juve dan Milan. Rada ngenes rasanya ngeliat klub mereka merajalela dipapan atas. Semalem Inter takluk dari Fiorentina yang sekarang naik ke peringkat ketiga klasemen. Naasnya gol penentu terjadi dimenit akhir injury time, seperti yang udah sering kejadian sebelumnya kalo lini belakang Inter rawan dimenit-menit akhir. Dan hal ini pun semalem terjadi lagi, ditambah pula kartu merah Telles dipermulaan babak kedua jadi salah satu sebab gagal dapet minimal satu poin.
\
Padahal Inter sempet unggul lebih dulu lewat kreasi serangan dari Kondogbia-Palacio-Brozovic di babak pertama. Tapi emang permainan tim bisa dibilang lebih menurun dibanding setengah musim pertama. Buktinya ball posession Inter yang sekarang turun drastis setiap kali pertandingan, ngga cuma lawan tim papan atas tapi lawan tim-tim medioker juga sering kalah. Handanovic yang udah terkenal lewat blok-blok terhadap tendangan pun akhirnya jebol terus karena pertahanan tim terlalu rapuh membendung serangan tim-tim Italia yang sekarang. Akibat kekalahan terakhir staff tim Inter tidak menghadiri konferensi pers setelah pertandingan (Silenzio Stampa) di Artemio Franchi . Harusnya sih dari kemarin-kemarin ya begini bukannya semalem.
Dalam sebulan terakhir begitu cepetnya posisi Inter turun dari peringkat satu ke peringkat lima. Selisih poin ketinggalan 12 angka dari Juve dan tinggal unggul dua poin dari Milan di peringkat enam. Dan Milan akhir-akhir ini juga udah mulai sering menang. Melihat kualitas tim Inter bisa dibilang lumayan untuk target finish 3 besar, cuma emang posisi fullback kualitasnya ketinggalan sama tim lain. Yang paling mengecewakan pelatihnya masih merubah rubah formasi terus sampe tadi malem. Sebenernya ini inti dari buruknya performa Inter sebulan terakhir. Pokoknya kecewa lah sama Mancini yang belum bisa ngebentuk tim sejauh ini, padahal semua pemain yang dia butuh berhasil didatangkan diawal musim.
Please bring Mourinho back to Meazza Pak Erick !!!!!!!!
Adabul Insan : Pasal Kesebelas, Keduabelas & Ketigabelas
By argimargie
Posted at Februari 14, 2016
Book
No comments
KITAB ADABUL INSAN
Oleh: Sayid Usman bin Abdullah bin Aqil bin Yahya Al Alawi
Pasal yang Kesebelas: Adab
Pergi Sembahyang Hari Raya
Bermula sunah mandi dan memakai
pakaian yang paling bagus yang harus dipakai dan yang harum. Adapun jikalau
hari raya Syawal maka sunah makan sebelumnya pergi sembahyang dan jikalau hari
raya haji maka sunah bersembahyang lebih dahulu dari makan dan sunah
segera-segera sembahyang Ied keduanya itu kira-kira pukul tujuh lebih afdol dan
juga mandi… luas waktu melebaran sesudahnya sembahyang Ied sebagai lagi tiada
sunah berebut bersalaman pada khotib waktu turun dari mimbar atau cium pusarnya
malahan itu bidah dan tiada sunah bercium satu sama lain.
Adapun bermaaf-mafan satu sama
lain maka yaitu terpuji pada syar’i kapan saja masanya demikianlah adanya.
Pasal yang Keduabelas: Adab
Pergi Menengok Orang Sakit
Bermula jikalau pergi kepada
orang yang sakit maka jangan lama-lama duduk di tempatnya melainkan jika orang
yang sakit itu minta ia lama duduk padanya dan jangan membawa cerita yang
menakuti atau menjengkelkan kepada yang sakit itu atau menyusahkan hatinya dan
sekalipun yang sakit sudah payah maka jangan kasi tampak padanya bahwa ia dekat
mati dengan menangis di hadapannya atau minta maaf padanya.
Adapun sunah yaitu menyenangkan
hati yang sakit dengan cerita-cerita menyenangkan hatinya dan mengharapkan
sembuhnya. Adapun jikalau sangat payahnya maka dibacakan Surat Yassin dan
Talkinkan di kupingnya laa ilaha illallah.
Pasal yang Ketigabelas: Adab
Pergi Melawat ke Rumah Orang yang Kematian
Bermula sunah membawa makanan
yang matang atau sedekah kepada ahli mayyit dan menghiburkan hatinya dan
mendoakan yang mati atau membacakan Quran dan tahlil sekalipun sebelumnya
dimandikan mayyit itu maka jangan bercerita banyak atau mengocok-ocok banyak
tertawa maka sekalian itu patut di rumah orang kawin maka bukan di rumah orang
kesusahan kematian
Demikian pula orang perempuan
yang datang ke rumah orang kematian maka tiada patut mengomong ribut-ribut atau
tertawa dibuat seperti hari bumbu di rumah orang kawin maka sekalian itu
menumbuhkan kesusahan hati ahli mayyit dan juga bersalahan yang demikian itu
pada aturan syar’i adanya.
Adabul Insan : Pasal Kesembilan & Kesepuluh
By argimargie
Posted at Februari 14, 2016
Book
No comments
KITAB ADABUL INSAN
Oleh: Sayid Usman bin Abdullah bin Aqil bin Yahya Al Alawi
Pasal yang Kesembilan:
Adab Membuat Ibadah kepada Allah Ta’ala
Bermula ibadah yang paling
afdal itu membuat sembahyang dan puasa dan membaca qur’an dengan tajwidnya dan
dengan tiada pakai adu qiroati dan membaca istigfar dan tahlil yang betul
hurufnya dan lafadznya yang betul. Maka bukan hail atau lahit lahit maka
sekalian ini dosa besar. Dan sunah membaca solawat dan doa-doa dan
dzikir-dzikir yang warid yang telah diamalkan oleh Rasulullah SAW yaitu
seupama yang ada sekalian itu di kitab miskailhoir adanya.
Adapun perkara masuk tarekat
sopiyyah seupama tarekat naqsabandiyyah atau lain-lain tarekat maka yaitu
banyak syaratnya maka macam kita belum sampai di pinggir pagarnya maka barang
yang dikerjakan oleh orang-orang zaman sekarang yang dinamakan tarekat maka
yaitu jauh sekali-kali pada hal ihwal ulama tarekat yang benar. Istemewa pula
jika ada niat akan mendapat suatu keuntungan seupama barang yang manis atau
pangkat memerintah atau kesaktian atau menjadi keramat, maka dengan yang
demikian ini patut dikasi nama tarik ikat adanya. Sebagai lagi sekalipun
niatnya akan mendapat pahala dan mendapat pangkat tinggi di perkara agama, akan
tetapi tiadalah suci yang demikian itu dari ujub dan tekebur melebihkan diri
daripada orang-orang yang tiada masuk tarikat.
Dengan keliru yang telah
disebut oleh ulama –ulama tarekat yang benar yaitu yang dinamakan magrur yaitu
orang yang menyangka dirinya benar sendiri, padahal sebenarnya ia salah dan ia
keliru adanya. Sebagai lagi barangsiapa hendak mengetahui akan hal ihwal
tarekat lebih panjang dari ini, maka adalah itu pada kitab “An nasihat anikah”
dan kitab “ Wasyikatul Wafiyyah” dengan segala dalilnya dan telah di
sahihkannya oleh ulama mufti Mekkah. Adapun jikalau ada yang berkehendak pada
yang lebih pendek, maka ada pula sebuah risalah yang pendek bernama Buku Kecil
Perkara Tarekat jua adanya.
Pasal yang Kesepuluh:
Adab Pergi Sembahyang Jumat
Bermula lebih dahulu
sunah mandi dan berpakaian yang putih lagi bersih lagi harum dan apabila hendak
masuk masjid maka setelah ia masuk kaki kanan beserta membaca doa masuk masjid.
Maka setelah ia masuk ke dalam masjid maka berniat sunat iktikaf dan sunah
bersembahyang dua rakaat tahiyatul masjid jika tiada atasnya qodo sembahyang.
Adapun jikalau ada atasnya
qodo, maka bersembahyang qodo seboleh-bolehnya, kemudian maka ia duduk
membaca surat Al Kahfi dan salawat sebelumnya waktu kotbah dan
membaca ia dengan suara perlahan –lahan , maka apabila khotib membaca khotbah ,
maka jangan lagi membaca suatu apa-apa dan jangan cerita (ngobrol, pen) melainkan wajib masing-masing memasang kupingnya
mendengarkan khotbah.
Sebagai lagi hendaklah imam
jumat itu terlebih mengerti hukum sembahyang dan terlebih baik bacaannya dan
tingkah lakunya dan terlebih bersih putih pakaiannya jua adanya.
Dulu Dikira, Tapi Ah Ternyata .......
By argimargie
Posted at Februari 08, 2016
Inspiration
No comments
DULU DIKIRA yang keren itu kalau bisa melafadzkan hermes, chanel atau louis vuitton dengan benar..., TAPI ternyata apalah artinya saat gak bisa bedakan lafadz huruf hijaiyah 'da' dan 'dza', 'ta' dan 'tsa', juga 'sya' dan 'sha'..., apalagi sampai usia segini belum bisa ngaji tartil...
DULU DIKIRA yang keren itu kalo bisa naik pesawat melancong keluar negeri lalu foto2 di berbagai negara, napak tilas artis2 terkenal..., TAPI ternyata apalah artinya saat gak pernah mengunjungi Baitullaah dan Masjid Rasulullaah..., dan usia keburu habis tak bisa dikembalikan...
DULU DIKIRA yang keren itu kalau anak masih kecil bisa bahasa asing.. bhs inggris.., fasih nyanyiin lagu barat.., sehari2 tinggal di Indonesia dengan bahasa ibu bahasa asing..., TAPI ternyata apalah artinya saat ditanya siapa penciptanya bahkan anak gak bisa menyebut Allah dengan lantang...asing dengan doa sehari2 seolah gak pernah hidup untuk ibadah...
DULU DIKIRA yang keren itu kalau suami istri matching kemana2 serasi.., dandanan mesti maksimal.., TAPI ternyata apalah artinya jika gak jadi partner untuk perkara akhirat.., gak saling tolong dan menasihati dalam perkara agama.., lebih pentingkan penampilan dibanding hakikat suami istri yang sesungguhnya...
DULU DIKIRA yang keren itu kalau rumah bagus..ala rancangan arsitek yang kekinian.., TAPI ternyata apalah artinya jika yang paling dibenci adalah pengeluaran untuk pembangunan rumah2 secara mubazir.., apalagi jika di dalamnya tidak dipenuhi dengan ibadah dan jarang dibacakan ayat2 Allah...
DULU DIKIRA yang keren itu kalau toilet mewah dan closet duduk..ala hotel dan rumah orang berada..., TAPI ternyata apalah artinya jika itu berlawanan dengan perintah Nabi kita yang justru lebih tahu perkara yang baik bagi umatnya dunia akhirat.., dan sungguh toilet itu rumahnya setan...betah berlama2 disana artinya betah di rumah setan...
DULU DIKIRA yang keren itu kalau tahu table manners.. makan steak dgn pisau di kanan dan garpu di tangan kiri.., makan gorengan di tangan kanan dengan cabe rawit di tangan kiri pun perkara sepele yang salah tapi sering dikerjakan..., TAPI ah ternyata makan secara islami tidak mengajarkan demikian..., makanlah dengan tangan kanan karena yang makan dengan tangan kiri adalah setan...
DULU DIKIRA yang keren itu kalau weekend jalan2 dengan keluarga ke mall atau tempat rekreasi lainnya..harmonis...TAPI akankah berkumpul kelak di akhirat jika suami hanya mengajak istri dan keluarga pada hal2 keduniaan lupa pada hakikat hidup yang sebenarnya...suami bahkan tidak tahu jika selama ini istrinya belum tahu cara wudhu yg benar...!
DULU DIKIRA yang keren itu yang sekolah tinggi...dengan gelar sejembreng..., TAPI ah subhanallah..sekarang sudah terbukti satu persatu bahwa hal2 tersebut justru menjerumuskan pada keburukan dan kecacatan akidah...,
Apalah artinya pengorbanan uang tenaga waktu jika yang didapat tidak bisa menyelamatkanmu dari adzab Allah..., malah dengan akal pemberian Rabbmu kau putar balik perintah2Nya menjadi sesuai hawa nafsumu sendiri...
Apalah artinya pengorbanan uang tenaga waktu jika yang didapat tidak bisa menyelamatkanmu dari adzab Allah..., malah dengan akal pemberian Rabbmu kau putar balik perintah2Nya menjadi sesuai hawa nafsumu sendiri...
DULU DIKIRA yang keren itu banyak lagi..., TAPI semua ternyata gak ada artinya jika tidak sejalan dengan perintah Allah dan RasulNya. Apalagi jika jelas2 bertentangan...
AH TERNYATA,
Dunia ini menipu .......
Dunia ini senda gurau belaka.
Segeralah menyerah pada Rabbmu,
Sebelum kau tertipu lebih banyak lagi
Dunia ini senda gurau belaka.
Segeralah menyerah pada Rabbmu,
Sebelum kau tertipu lebih banyak lagi
Share dari Prof. Djoko S Damardjati
9
Source : http://hilmanmuchsin.blogspot.co.id/2016/02/dulu-dikira-tapi-ah-ternyata.html
Adabul Insan : Pasal Ketujuh & Kedelapan
By argimargie
Posted at Februari 03, 2016
Book
No comments
KITAB ADABUL INSAN
Oleh: Sayid Usman bin Abdullah bin Aqil bin Yahya Al Alawi
Pasal yang Ketujuh: Adab
Mengaji Ilmu.
Bermula wajib atas tiap-tiap
mukalaf yakni akil baligh bahwa ia menuntut ilmu yang wajib yaitu ilmu sifat
dua puluh dan ilmu rukun-rukun dan ilmu halal haram lantas ia beramal amalan
yang wajib yaitu seperti sembahyang, puasa, dan qodo sembahyang jika ada
qodonya. Maka jikalau ada tempo lagi beserta ada ongkos maka hendaklah ia
belajar ilmu, maka ia belajar fikih dan ilmu halal haram dari kitab-kitab yang
kecil-kecil saja dahulu dan dia belajar pulalah seperti sorof dan nahu sekedar
yang membantu mengertikan ilmu fikih, maka jangan membaca sorof saja atau
nahu bertahun-tahun padahal tiada membaca fikih. Maka misalnya seperti masakan
yang tiada ada garamnya dan bumbunya, maka tiada tepungnya atau tiada berasnya
maka tiadalah berguna dan jangan pula membaca ilmu usul yang dalam-dalam nanti
dikhawatirkan goncang imannya dan jangan pula dipelajarkan segala masalah yang
sulit-sulit dibuat bangga (untuk bangga-bangaan,pen)
sekiranya jika tiada ada yang bisa jawab, maka kelihatanlah lebih ilmunya
daripada yang lain-lain . Maka misalnya itu seperti ayam jago jika menang
berkelahi memekarkan sayapnya, merah jenggernya, dan nyaring keruyuknya, maka
sekalian kelakuan orang yang begitu terbenci di dalam aturan ulama. Dan lagi
apakah keuntungannya di dalam yang demikian itu. Sebagai lagi jangan ia membaca
kitab-kitab yang besar maka ditakuti bahwa nanti itu kitab ke barat ia ke timur
adanya.
Pasal yang Kedelapan: Adab
Kelakuan Guru yang Mengajar
Bermula syaratnya
sekurang-kurangnya yaitu mesti ia mengerti sungguh-sungguh akan apa yang lagi
ia mengajarkan dengan pelajarannya yang dari guru yang benar ajarannya dan
syaratnya pula dengan sebagaimana pahamnya anak-anak muridnya sebegitulah ia
mengajarkan mereka maka jangan ia mengeluarkan masalah yang sulit-sulit yaitu yang
tiada dipaham oleh muridnya.
Maka bersaba-saba lah ia
sekalipun anak muridnya itu berkata haya…haya…dengan tiada paham maknanya. Maka
apalah gunanya melisankan sebanyak-banyaknya dikata oleh orang: oh guru si anu
dia punya takrir kelewat dalam hingga tafsir bismillah saja dua hari tiada
habisnya. Maka sebegitulah saja gunanya adanya. Tetapi sekalian itu bersalahan
pada aturan kelakuan ulama dan syaratnya pula bahwa jangan segera menjawab pada
suatu masalah melainkan jika telah sungguh-sungguh mengetahui akan jawabnya dan
jangan mengajarkan dengan kitab-kitab yang besar yang ia\sendiri belum mengerti
akan isinya, istimewa pula yang mendengar daripadanya dan jangan berani
mengajar tafsir Quran sebab terlalu banyak syaratnya yang suci adanya pada
ahli zaman sekarang ini di tanah jawa jua adanya.
About The Author
Argi Author
Blog ini berisi semua hal yang terlintas dari isi kepala, lalu dituangkan dalam penulisan. IMHO, hobi yang paling murah didunia ini adalah menulis dan membaca. Terima kasih sudah mampir & semoga ada manfaat...