stokoen pb21 note's

By argimargie   Posted at  Maret 05, 2012   Random No comments

Sebenernya cuma sebuah tongkrongan anak muda yang berada di pinggiran kota jakarta tepatnya di daerah pasar kecapi pondok gede,dibentuknya gak jelas kapan tapi kita biasanya selalu ngadain perayaan ultah setiap tanggal 11 mei,karena saat itu terjadi kejadian yang sangat mengharukan bagi salah satu brother kita,sekedar intermezzo.





inilah data anak2 stokoen pb21 :
  • Tri Susilo Fauzy - Bolong
  • Agus Setiawan - Waone
  • Teguh Saputra - Tegi
  • Bari Surahman - Cipto
  • Rahmat Hzami - Thile
  • Muhammad Auranzeb - Onta
  • Agus Setiawan - Phanut
  • Abdul Putra Syawal - Pucol
  • Setyo Margie - Argie
  • Pandji Ardila - Penjol
  • Sandi Gunawan - Bogel
  • Marjuki - Jucki kBo

THE S.I.G.I.T

By argimargie   Posted at  Agustus 01, 2010   Music No comments

berhubung gw suka banget denger lagu2nya nih band,gw cari aja postingannya,sekilas tentang the S.I.G.I.T
Berikut Profil dan Biodata The S.I.G.I.T : The S.I.G.I.T dibentuk pada tahun 1997 semasa para personelnya masih duduk di bangku SMA. Nama THE SIGIT sendiri baru dipakai pada tahun 2002. Tahun 2004 mereka membuat demo EP berisi 6 lagu. Sebelumnya pada awal karier, mereka kerap manggung di acara-acara kampus. The S.I.G.I.T adalah singkatan dari "The Super Insurgent Group of Intemperance Talent". The SIGIT merupakan potret band indie yang melek teknologi dengan memanfaatkan situs jejaring sosial untuk mengenalkan lagu-lagu mereka. Lewat dunia maya pula mereka akhirnya dikenal oleh salah satu pemilik label di Australia yang kemudian menawari band ini untuk membuat album THE SIGIT versi Australia.

Setelah 'menguasai' Australia, kini The Super Insurgent Group of Intemperance Talent (The S.I.G.I.T.) bakal menjelajahi Amerika Serikat. Menurut rencana, band garage rock asal Bandung ini akan tampil dalam South by South West (SXSW) Festival yang merupakan ajang tahunan unjuk kebolehan band-band independen di Austin, Texas pada tanggal 19 Maret 2009 mendatang.

Nama The S.I.G.I.T sudah tercantum sebagai salah satu dari 1163 band yang akan tampil dalam festival yang berlangsung di Submerged tersebut. Selain mereka, ada pula band asal Indonesia lainnya, yaitu White Shoes and The Couples Company yang pada tahun lalu sukses menggebrak SXSW.

Sebelumnya, band yang digawangi oleh Rekti, Farri, Acil dan Adit ini bakal unjuk gigi pula di San Francisco, California. The S.I.G.I.T akan manggung di Thee Parkside bersama band punk / garage / psychedelic rock asal Los Angeles, Lords of Altamont pada 15 Maret 2009.

PERSONEL :

Nama: Rektiviaton Yoewono
Posisi: vokal & gitar

Nama: Aditya Bagja Mulyana
Posisi: bas dan vokal

Nama: Farri Icksan Wibisana
Posisi: gitar dan vokal

Nama: Donar Armando Ekana
Posisi: drums

The Cure Story

By argimargie   Posted at  Maret 28, 2010   Music No comments

Band yang terbentuk di Crawley, Sussex, Inggris 1976, yang bernama “Malice” saat itu dan sempat diganti dengan “Easy Cure” menulis lagu pertama mereka dan mengirim demonya ke perusahaan rekaman asal Jerman “Hansa”. Mereka juga sempat tampil unplugged di club Worth Abbey, di Sussex, dengan menggunakan instrumen bongo!. Saat Grup punk The Sex Pistols manggung pertama kalinya di London. Band yang mengalami formasi berubah-ubah ini digawangi Robert Smith sebagai dedengkot utama dengan rambut liar, warna kulit pucat dan lipstik merah dibibirnya. Nama Easy Cure disingkat menjadi The Cure agar cara pengucapannya tidak terlalu kaku.

Tahun 1979 Album pertama The Cure digarap dengan tajuk “Three Imaginary Boys” dengan genre yang aneh pada saat itu menempatkan mereka sebagai gerakan baru yang tumbuh dalam revolusi musik rock punk di Kerajaan Inggris. Penjelmaan yang pertama kali dibentuk oleh siswa di Notre Dame Middle School di Crawley, Sussex ini, dengan Line Up Robert Smith (piano), Michael Dempsey (guitar), Laurence “Lol” Tolhurst (percussion), Marc Ceccagno (lead guitar) and Alan Hill bass guitar itu manggung di club underground legendaris Marquee di London dan saat itu The Cure mendapat tekanan dari band-band hardcore punk karena The Cure yang aneh, Walaupun begitu, kadang konser The Cure selalu penuh, sering diminta penonton untuk terus bermain meskipun mereka harus mengulang kembali lagu-lagu yang sudah dimainkan.

1980 “Seventeen Second” album kedua yang diluncurkan The Cure diproduksi Mike Hedges dan berada di Top 20 tangga lagu Inggris. Di Amerika, album ini dinamai “Boys Dont Cry.” Dengan single andalan “a Forest” sebagai band pertama Inggris yang mengeluarkan Hit Single.

Vokalis Ian Curtis dari Joy Division bunuh diri, juga band seperti Bauhaus bubar saat itu. Robert Smith menuangkan kesedihan dan stressnya dengan menulis lagu. Album ke-3 “Faith” yang dingin dan depresi akhirnya dirilis. Bunyi-bunyi aneh seperti suara hantu dari keyboard dan gitar banyak terdengar di album ini. Lirik yg ditulis Robert juga berkisar sekitar tentang kehidupannya yg menyedihkan melalui chord2 gitar yg berkunci minor. Robert mulai menggunakan make-up dan maskara sejak rekaman album “Faith” ini.

Selama awal 1980an image yang suram yang tertanam untuk The Cure membuat mereka semakin menatap masa depan, apalagi saat peluncuran album ke empat bertajuk “Pornografi” pada tahun 1982 dengan single andalan “Lets go to bed”. Kepopuleran The Cure bertambah selama dasawarsa berjalan terus, khususnya di Amerika, dimana Lagu “Just Like Heaven” memasuki papan 40 atas di chart.

Di 1984 The Cure Melayangkan sebuah Album “The Top” dalam album ini semua alat musik/aransemen di mainkan Robert Smith kecuali Drums. Di tahun 1985 Formasi baru The Cure –Smith, Tolhurst, Gallup, Thompson, and Williams– merilis album “The Head On the Door”, album yang beraspek pesimis, kekecewaan yang melodic ini berhasil menembus daftar lagu Top 7 di Inggris dan Top 20 di Eropa dan Australia, sedangkan di Amerika album mereka menembus Top 60. Dua lagu jebolan di album ini adalah “In Beetween Days” dan “Close to Me”. Mengikuti Tour Dunia nya, The Cure merilis singles kompilasi “Standing on a Beach”. Di tahun 1986 The Cure merilis album kompilasi “Staring at the Sea” yg berisikan single-single, termasuk “Killing an Arab” yg diprotes organisasi Arab-American atas lirik dan publikasi lagu tersebut. Media musik New Musical Express (NME) menobatkan “Killing an Arab” jadi single of the week dengan permainan gitar Robert Smith yang cukup menjanjikan walaupun penampilan mereka aneh. Di CD album “Staring at the Sea” terdapat stiker dengan tulisan bahwa lagu Killing an Arab bukan bertema rasisme. Saking sebelnya sama pihak yg salah mengartikan dan maen tuduh, Robert gunting rambutnya yang panjang sampai cepak. Peringkat album “Staring at the Sea” terus naik tangga album Billboard. Waktu The Cure mengadakan show di gedung The Forum di Los Angeles, salah satu fans mereka bunuh diri.

1987, gw baru lahir, Hehehe…. dan The Cure sudah Merilis Album “Kiss Me, Kiss Me, Kiss Me” mencapai chart Top 5 di Inggris dan di Eropa, sedangkan di Amerika Top 35. dan mendapat Platinum atas penjualan albumnya. Bulan Agustus 1988, setelah 14 tahun pacaran, Robert Smith dan Mary Poole akhirnya menikah juga di gereja Benedictine. dan saat itupun Band dari USA bernama Dinosaur, Jr. merekam lagu “Just Like Heaven” untuk album mereka.

Di tahun 1989 album “Disintegration”, yang gelap seperti album mreka sebelumnya. Album Itu menjadi album mereka yg berhasil menempati posisi tangga lagu di Inggris. Duduk di posisi tiga dengan tiga lagu (”Lullaby”, “Lovesong dan “Picture Of You”) masuk posisi 30 besar di Inggris dan Germany. Menjelang permulaan 1990 The Cure Menjadi salah satu band musik rock alternatif yang paling populer di dunia.

Pada Tahun 1991, Roger O’Donnell meninggalkan Band dan diganti Perry Bamonte., The Cure menyumbang hits lagu untuk musik dance Inggris melalui album kompilasi mereka yg di-remix berjudul “Mixed Up”. The Cure mendapat penghargaan Best Band di acara “Brit Award” di Inggris. Di Amerika, musik grunge seperti Nirvana mulai digandrungi di Amerika. Walaupun grunge mewabah di Amrik, musik The Cure tetap disukai, terutama di negara bagian New Jersey.

Saat album “Wish” berhasil meluncur dengan singe andalan (Friday i’m in Love, a Letter to Elise dan High) Sekilas tentang “Friday I’m In Love”: Jumat pagi dia terbangun dari tidur selama 4 hari sebelumnya berturut-turut dia mabuk-mabukan. Jadi waktu bangun pagi itu, perasaannya sangat fresh dan tanpa beban. Catatan : Setelah rekaman Disintegration, Robert mulai capek nulis lagu tentang kehidupan pribadinya. Jadi, dengan album Wish ini, penulisan lagu The Cure berubah walaupun awalnya sangat sulit. Hasilnya, single-single di album Wish tidak terlalu sentimentil, malah tergolong Happy. Berikutnya Line up The Cure kehilangan Porl Thomson yang meninggalkan Band di Tahun 1993 dan bergabung dengan Robert Plant dan Jimmy Page di Led Zepplin, dan Bamonte mengisi kekosongan yang ditinggalkan Thomson.

Pada tahun 1994 Formasi The Cure diisi Robert Smith, Bamonte, Gallup dan Roger O’Donnell yang diminta bergabung kembali. Akhirnya album “Wild Mood Swings” dilepaskan pada tahun 1996 dengan single andalan “The 13th” dan “Mint Car” berada sangat rendah di tingkat lagu di Inggris, dan single selanjutnya “Gone dan “Strange Attraction” tidak begitu sukses. Banyak lagu yg tidak konsisten dengan ciri khas musik the Cure, bahkan berbau funky dan hampir tidak ada lagu yg pantas dijadikan single. Dipertengahan tahun 1993-1994 Cure merilis 2 album live kompilasi berjudul “Show” dan “Paris.” Lol Tolhurst menuntut the Cure atas royalti dari album live tersebut (direkam waktu dia masih memainkan drum), dan kalah di pengadilan.

Di pertengahan 1996 The Cure mengadakan festival di South America, dan diikuti Tour Dunia untuk mensuport album selanjutnya. Di Tahun 1997 Album “Galore” diluncurkan dan respon yang didapat oleh para penggemar sangat tinggi, dengan berhasil meraih Multi-platinum dengan koleksi single, “Standing On a Beach” “Galore” dirilis sebagai kompilasi album The Cure dari tahun 1987 dan 1997, single terbarunya bejudul “Wrong Number” dengan Fitur terbaru yang disajikan oleh David Bowie Guitaris Reeves Gabrels. Mereka berkolaborasi di amerika radio festival tour di single “Wrong Number”. Dan untuk pertama kalinya The Cure berkontribusi dalam Soundtrack album The X-Files. Di 1998 Robert Smith maen di film kartun South Park sebagai parodi dirinya sendiri.

Di Tahun 1999, Robert berusia 40 dan Album “Bloodflowers” yang direkam di studio RAK di London, di mana album Pornography dan Disintegration juga direkam ulang. Album “Bloodflowers” yang semula akan diluncurkan pada tahun 1998 ternyata mengalami delay sampai tahun 2000 dengan alasan (waduh…lupa gw ga nanya alesannya sama Robert Smith). Tapi yang jelas di album itu Smith menuangkan sebuah single “Out of This World” yang didalamnya Robert menulis lirik “I know we have to go, I realize we always have to go back to real life, where we belong…”. Robert pun membuat pernyataan yang mencengangkan, dia bilang klo moment ini adalah rekaman terakhirnya dengan The Cure dan seandainya akan membuat album lagi setelah “Bloodflowers”, itupun bukan dengan The Cure. Di Tahun itupun The Cure mengadakan Preskon untuk menyatakan bahwa mereka akan bubar dan ini album terakhir mereka, tapi pertemuan itu batal.

Tahun 2004 Merilis album “The Cure” dan Dihadiahi MTV Icon. Yang membawakan tembang The Cure saat itu adalah: AFI dengan “Just Like Heaven”, Blink-182 “a Letter to Elise”, Razorlight “Boys Don’t Cry” , the Deftones “If Only Tonight We Could Sleep” and was Hosted oleh Marilyn Manson. The Cure sangat berpengaruh pada banyak pecinta musik dan berpengaruh terhadap Band mereka contohnya: Jane’s Addiction, The Smashing Pumpkins, and Dinosaur Jr. Robert Smith baru menyadari band-band yang dipengaruhi oleh The Cure adalah: Band Interpol and My Chemical Romance.

The Cure menulis dan mengumpulkan semua materi untuk album barunya sejak 2006 album ke 13 ini akan berbentuk double album dan dijadwalkan akan release pertengahan 2008. Double album itu nantinya akan beredar secara “Limited edition”, yang akan di aransemen sendiri oleh Smith. “Untitled Thirteenth Album”.

The Shawshank Redemption

By argimargie   Posted at  Desember 25, 2009   Movie No comments


The Shawshank Redemption adalah drama penjara. Yang disutradarai dan ditulis oleh teman dekat Stephen King, Frank Darabont—selain The Shawshank Redemption, beberapa kali Darabont sempat memfilmkan karya King seperti pada The Green Mile sampai The Mist.

The Shawshank Redemption adalah film yang tidak akan terasa tua setelah ditonton berulang-ulang. Saya menonton film ini berulang-ulang. Dan Saya semakin mencintainya—ada komentar serupa bagi fans Forrest Gump. Itu yang membuat film ini berpredikat film modern yang klasik. Atau melihat statistik box office yang mengecewakan—dua kali dirilis (salah satunya adalah rilis ulang setelah semua orang tahu film ini dinominasikan untuk tujuh kategori termasuk naskah terbaik dan film terbaik), masih saja belum bisa menutupi biaya pembuatannya—film ini menjadi seperti film cult. Catatan: dari tujuh nominasi, The Shawshank Redemption tidak memenangkan satupun. Kalah dari Forrest Gump (menang 6 oscar).

Perlahan-lahan, banyak orang mulai tertarik dan versi home videonya laku keras—baik itu rilis VHS di tahun 1999, rilis DVD di tahun 2004, dan Saya prediksi BDnya juga akan laris manis. Dipuji kritikus dimana-mana (kebanyakan dari mereka menonton ulang lima tahun setelah film ini dirilis, dan mereka semakin menyukainya). Masuk top list dimana-mana. Dan yang paling hebat, film ini adalah favorit semua orang. Membantu banyak orang melewati masa krisis hidupnya. Awalnya Tom Hanks—nantinya kembali diajak Darabont dalam film penjara lainnya, The Green Mile—ingin diplot menjadi Andy Dufresne. Sayang dia memiliki jadwal yang padat—justru tampil di Forrest Gump mengalahkan Tim Robbins di klub berkelahi oscar.

Tokoh sentral kita adalah seorang banker bernama Andy Dufresne (Tim Robbins), yang dijatuhkan hukuman penjara seumur hidup di penjara keras Shawshank dengan tuduhan membunuh istri dan selingkuhannya, seorang pegolf professional dengan menggunakan revolver untuk balas dendam. Di pengadilan, dia menolak mengatakan bahwa dia pembunuhnya. Di penjara, dia mengatakan bahwa dia tidak bersalah, dan dia dijebloskan karena kesalahan pengacaranya. Pertanyaannya adalah: kriminal mana yang mengaku di pengadilan? Semua orang dipenjara pun tidak merasa bersalah dan berpikir mereka dijebloskan karena kesalahan pengacara mereka. Kita belum berbicara mengenai semua manusia tentu punya kesalahan. Ini hukum yang kaku, bukan pelajaran moral.

Sesungguhnya, kita memiliki sudut pandang dari seorang napi Shawshank lain, Ellis Boyd Redding yang akrab disapa Red (Morgan Freeman). Sudah 20 tahun Red mendekap dipenjara ketika Andy pertama kali dikirim ke penjara Shawshank. Red adalah toserba dipenjara tersebut. Dia laris manis. Tetapi di luar, Red bukanlah siapa-siapa, hanya kriminal tua yang tidak akan dipedulikan orang. Perlahan-lahan Red akan menjadi teman terdekat Andy. Semua orang bisa memesan apa saja yang masuk akal dari Red. Dan Andy, seorang ahli geologi, memesan palu dan Rita Hayworth.

Ada kebiasaan-kebiasaan unik yang biasa dilakukan napi-napi Shawshank. Seperti bertaruh siapa penghuni baru yang akan KO pertama. Ketika seorang napi berkata bahwa penjara itu tidak seburuk yang dibicarakan, dia sungguh-sungguh—mungkin juga dia tidak menyadari. Tempatnya bagus, bersih dan ada bioskop yang memutar film klasik Rita Hayworth. Yang mengerikan adalah ruang isolasi, sekelompok napi homo yang bergabung dalam geng Sisters, petugas penjara yang sadis (Clancy Brown), dan kepala penjara yang percaya Injil, Norton (Bob Gunton). Ini seperti kasus IPDN, para petugas penjara tidak segan-segan menyiksa sampai mati para kriminal-kriminal di sana.

Cukup mengenai plotnya. Ada bagian twisting yang dibuat ala film thriller yang sebenarnya kurang diperlukan. Sebenarnya yang menarik dalam The Shawshank Redemption adalah drama para napi di balik tembok-tembok besar itu. Rehabilitasi? Bukan. Tembok-tembok itu tidak membuat para napi di rehabilitasi. Seperti kepercayaan semua napi di sana: semula, tembok-tembok itu akan membuat takut, kedua, Anda akan terbiasa dengan itu. Lantas, Anda akan bergantung pada tembok-tembok itu. Ambil contoh Red yang sudah dipenjara dari muda selama puluhan tahu—atau yang lebih ekstrim, napi tua petugas perpustakaan, Brooks (James Whitemore) yang sudah dipenjara selama setengah abad. Yang dilihat selama 50 tahun hanyalah terali besi. Sekali melihat ke luar, ia seperti memandang dunia lain dan ia tidak terbiasa akan hal itu. Yang terpikir hanya bagaimana ia bisa kembali ke penjara Shawshank.

Kita melihat secara visual apa yang dilakukan Frank Darabont dan sinematografer Roger Deakins terhadap set penjaranya yang memiliki warna gelap yang monoton. Kita hidup dalam penjara itu selama 142 menit lamanya. Dan oscar memberinya nominasi untuk sinematografi terbaik.

Tim Robbins tampil memuaskan sebagai orang terpintar di Shawshank. Karakter Andy adalah tipe yang mencurigakan. Dia banyak berpikir dan sedikit bicara. Banyak yang menyebutnya dingin dan sombong. Dan karena itu banyak yang tidak menyukainya—terutama geng Sisters. Sebenarnya, dia adalah prbadi yang cerdas dan menarik. Hanya saja banyak yang sudah mengetahui, namun tidak sadar. Dia lebih memilih menyibukkan diri untuk hidup dibanding menyibukkan diri untuk mati. Mencoba berusaha kabur dari penjara, itu membutuhkan waktu 600 tahun. Mencoba keluar dari penjara secara jantan, hanya menyebabkan kepala penjara menjatuhkan hukuman isolasi satu bulan. Andy pun menemukan teman yang jauh lebih setia, di dalam penjara sana. Mereka serasa senasib sepenanggungan. Sementara berpikir menghabiskan sisa hidupnya dipenjara, Andy mempunyai proyek sendiri: perpustakaan, kesejahteraan para napi Shawshank lainnya, menjadi akuntan bagi para petugas dan kepala penjara, serta membantu napi muda rock n roll, Tommy Williams (Gil Bellows), dari buta huruf.

Kita juga tidak pernah tahu apakah berharap itu bagus seperti yang dikatakan Andy. Saya lebih setuju dengan pendapat Red bahwa harapan adalah sesuatu yang berbahaya. Harapan memang yang membuat Andy bisa bertahan hingga sekarang. Tetapi dia tetap punya usaha. Entahlah, di mata kita, penonton, Andy masih memiliki sifat tertutup. Kalaupun dia terlihat seperti mempunyai rencana atau memendam dendam, kita bukanlah Andy dalam layar. Satu sifat yang menarik.
The Shawshank Redemption adalah salah satu film paling berpengaruh buat Saya. Saya sadar—kecuali Saya dipenjara seumur hidup—hidup ini adalah pilihan untuk tetap hidup atau mati. Kita tidak bisa pasrah begitu saja. Kita harus memilih. Dia membantu Saya melewati masa kritis hidup Saya—begitu juga orang lain. Memang bukan plot, suspense, twist, akting, score, teknis, bahkan pesan yang Saya maksudkan. Tetapi drama pria-pria pasrah dipenjara itu adalah sesuatu yang tidak hanya untuk disaksikan, tetapi untuk dirasakan dan kita dibawa masuk di dalamnya.
Connected

© 2009-2023 In My Weird Brain. WP Mythemeshop converted by Bloggertheme9.
Powered by Blogger.
back to top