Beberapa hari lalu waktu pulang membeli sebungkus rokok, saya benar2 terdiam sejenak sambil berdiri dengan bodohnya. Tepat dua rumah dibelakang tempat tinggal, saya tertegun melihat seorang anak laki2 umur belasan tahun sedang menyiapkan hidangan makanan siang kepada bapaknya yang sedang sakit. Seperti yang warga sekitar sini tahu, dirumah itu sekarang tinggal menyisakan ibu, bapak dan anaknya yg masih smp itu.
Dari pintu rumah yang sedikit terbuka, dengan jelas saya menatap pemandangan yang sungguh luar biasa. Wajah keikhlasan seorang anak ini yang membuat saya serasa merinding melihatnya. Benar-benar diluar dugaan atau pikiran saya sebelumnya. Dan saya cuma bisa menyebut nama-nama Allah seadanya dengan mata yang terasa sudah mulai berair.
Pagi sekali selang beberapa hari sekitar jam 6, waktu saya memandikan piaraan di depan rumah. Lagi-lagi anak ini menyuguhkan pelajaran yang membuat saya serasa disentil, dia melewati rumah sambil menegor saya dengan kata "bang". Tapi bukan itu poinnya, poinnya adalah anak ini membawa setumpuk sampah didalam plastik hitam berukuran besar yg hendak dibuangnya.
Jadi apa yang selama ini saya perbuat rasanya belum apa-apa dibandingkan anak ini. Yang tulus & ikhlas melakukan tanggung jawabnya berbakti kepada orang tuanya. Bahkan umur saya jauh lebih tua dibandingkan dengannya. Saya ingat seringnya saya bangun tidur dengan keadaan meja makan sudah terisi, seragam kerja sudah rapi didalam lemari, kaos kaki siap pakai yang disimpan dirak pakaian.
Mungkin Allah SWT memang memberikan saya pelajaran berharga lewat seorang anak ini. Pelajarannya adalah soal berbakti kepada orang tua, bersyukur bukan kufur atas nikmat-Nya dan ikhlas melaksanakan tanggung jawab dalam hal apapun.
Semoga anak ini mendapat keberkahan dari semua hal baik yang ia lakukan selama ini. Dan saya yakin Allah bisa memberi rezeki yang melimpah untuknya, agar dia bisa memperbaiki kehidupan keluarganya di masa nanti. Baik dari sisi moril maupun materil.