KITAB ADABUL INSAN
Oleh: Sayid Usman bin Abdullah bin Aqil bin Yahya Al Alawi
Pasal yang Ketiga: Adab orang
Kecil Punya Kelakuan yang Patut Kepada Orang Besar
Bermula patut atas sekalian
orang yang duduk di bawah teduh keadilan bahwa sekalian itu mesti ingat
baik-baik akan keadilan punya kebajikan atas sekalian dan patut sekalian
akan menerima kasih (berterimakasih, pen) banyak dengan segala kehormatan atas keadilan punya kasihan
memelihara akan kita sekalian hingga kita dapat segala kenangan atas kehidupan
kita dan atas memelihara akan anak bini kita dan atas menjalankan agama kita
dengan tiada ada yang berani menyakiti atas kita atau atas agama kita atau
harta kita, maka sekalian itu dapat dari pemerintahan punya kekuatan dan punya
menjalankan keadilannya atas rakyat sekalian adanya.
Adapun yang dikata orang yang
menerima kasih yaitulah orang menuruti perintah negara serta menjauhkan segala
larangan dengan kelakuan orang yang baik-baik yang terpuji di mata orang
baik-baik, maka bukan ia orang yang cuma berkata terima kasih padahal ia
melanggar perintah negara adanya.
Sebagai lagi orang yang tiada
dapat ingat akan keadilan punya baik kepada anak-anak negeri, maka
sekira-kiranya jikalau ia dapat tinggal di dalam suatu dusun yang tiada ada
polisi di dalamnya, maka tentulah ia dapat takut atas jiwanya dan atas hartanya
dan atas anak bininya dan apabila ia mendapat suatu kesusahan atau kegagahan
daripada manusia, maka tiadalah ia dapat yang menolong akan dia, maka ketika
itulah baru ia mengerti dan ia dapat ingat akan kesenangan orang-orang yang
duduk di bawah teduh keadilan pemerintahan.
Adapun umpamanya itu seperti
orang yang dapat kedatangan kemiskinan hingga melarat, ketika itulah ia dapat
ingat kekayaan punya senang dan demikian pula sepertinya orang yang dapat sakit
badan ketika itulah ia dapat ingat kesegarannya badan punya enak. Maka dari itu
diketahui bahwasanya paling jahat manusia yaitu yang tiada berterima kasih
kepada keadilan dengan melanggar larangannya atau perintahnya, maka patut
dikata bahwa orang itu paling jahat sebab dia membalas jahat kepada yang
membuat kebaikan kepadanya. Dan patut pula dikata akan orang itu paling bodo,
sebab dia tarik kecelakaan atas dirinya sendiri adanya.
Sebagai lagi orang yang
melanggar aturan negeri dengan sangkanya atau pikirannya yang pendek bahwa ia
nanti boleh dapat suatu keuntungan bagi dirinya, maka sebenarnya itu dia mesti
dapat kecelakaan atas dirinya maka upamanya itu ibarat seorang yang dilarang
oleh yang memeliharakannya atas berjalan di dalam suatu jalan yang ada di
dalamnya segala barang tajam dan segala lubang, maka ia berjalan juga
dengan sengaja hingga ia dapat luka dan jatuh di dalam lubang, maka semuanya
itu dari karena dia punya salah sendiri melanggar larangan yang memeliharakan
dia.
Pasal yang Keempat: Adab Orang
yang Muda kepada Orang Tua.
Bermula sebagaimana terpuji
membuat kehormatan yang muda kepada emak bapak dan kepada guru-guru, maka
demikian pula terpuji membuat kehormatan kepada orang tua-tua yaitu dengan
memuliakan memberi salam kepadanya dan memberi kelakuan yang baik kepadanya dan
berduduk di sebelah bawah daripadanya dan berjalan di sebelah belakang
daripadanya dan mendengar nasihatnya jika ia memberi nasihat dan jangan
menjawab dengan perkataan yang kasar kepadanya dan jangan membawa tingkah laku
( terburu-buru, pen )
muda di hadapannya.
Adapun orang yang memberi
hormat orang yang lebih tua daripadanya maka diharapkan panjang umurnya dengan
mendapat segala kehormatan daripada orang-orang yang lebih muda daripadanya.
Maka demikianlah yang sudah-sudah balasan Tuhan robbil alamin kepada hambaNya.